Minuman dalam kemasan adalah minuman yang sudah diproses dan dikemas dalam wadah tertentu, seperti botol, kaleng, kotak, atau sachet, untuk memudahkan penyimpanan, distribusi, dan konsumsi. Minuman ini sering kali telah melalui proses pasteurisasi, sterilisasi, atau pengawetan lainnya untuk memperpanjang masa simpan dan menjaga kualitas produk 

Air Minum dalam Kemasan (AMDK), Minuman Bersoda, Minuman Isotonik dan Energi
Teh dan Kopi dalam Kemasan, Susu dan Produk Susu dalam Kemasan, Smoothie dan Minuman Fungsional, Minuman Alkohol, Minuman Susu Fermentasi

Izin Edar BPOM MD minuman adalah izin resmi yang diberikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia untuk produk pangan olahan, termasuk minuman dalam kemasan, yang diproduksi di dalam negeri. Izin ini menandakan bahwa produk telah melalui pengujian dan evaluasi yang ketat oleh BPOM, sehingga aman, bermutu, dan layak dikonsumsi oleh Masyarakat.

Izin Edar BPOM MD minuman penting karena menjamin bahwa minuman dalam kemasan aman, berkualitas, dan sesuai standar BPOM. Izin ini melindungi konsumen dari risiko kesehatan, meningkatkan kepercayaan pada produk, dan memastikan kepatuhan produsen terhadap regulasi agar produk dapat diedarkan secara sah di pasar

Mengurus Izin Edar BPOM MD untuk minuman dalam kemasan bisa terasa sulit karena melibatkan beberapa tahapan dan persyaratan ketat, seperti pengumpulan dokumen lengkap, pengujian laboratorium, dan evaluasi BPOM yang detail. Tantangan utamanya adalah memastikan bahwa produk memenuhi standar keamanan, mutu, serta ketentuan label yang sesuai.

Sejumlah produsen minuman sering kali kurang memahami persyaratan teknis dan administratif yang diperlukan untuk memperoleh izin BPOM MD. Kurangnya pemahaman ini dapat mengakibatkan pengajuan izin tertunda atau dikembalikan untuk revisi.

Untuk mendapatkan izin edar BPOM MD, produk makanan harus melalui serangkaian pengujian di laboratorium yang terakreditasi untuk memastikan bahwa produk tersebut aman dan sesuai dengan standar kualitas dan keamanan BPOM. Proses pengujian ini memerlukan biaya dan waktu yang cukup besar, serta harus memenuhi kriteria tertentu, seperti uji cemaran mikroba, bahan kimia berbahaya, dan lain-lain

BPOM mengharus produsen minuman untuk memiliki sarana produksi yang memenuhi standar Good Manufacturing Practices (GMP), ialah pedoman yang memberi aturan cara produksi minuman yang aman, higienis, dan berkualitas.